Habit Menulis


Sudah 18 hari ini gue mencoba untuk menuliskan apapun yang ada di pikiran gue, setiap harinya gue menulis apapun, bener-bener apapun yang terlintas ketika itu, setiap harinya.

Kalo lagi kepikiran rumah yang belum digali sumurnya, gue menulis tentang itu, kalo lagi kepikiran tentang kenapa bumi bulat dan donat bolong, gue akan menulis tentang itu, jadi bener-bener nulis apapun, tulisannya juga nggak harus bagus, rapi, putis atau tematik, nggak sama sekali.

Gue sih bilangnya jurnal ya, terlepas dari itu bener-bener jurnal atau bukan, gue lebih fokus ke nulisnya aja udah, nggak mikirin apapun. Goals gue adalah membangun habit menulisnya, bukan menghasilkan tulisannya harus gimana, harus ini, harus ono.

Sebenernya gue nggak merencanakan ini, apalagi sampe ke resolusi, vision board, you name it lah ya, nggak sih, malah kepikirannya udah dua hari berjalan, baru lah kepikiran untuk merutinkan tapi nggak memberatkan kayak tulisannya harus berkualitas tadi, pokoknya gue harus nulis tiap hari, tulisannya bebas apa aja, udah, sampe di situ. Harapannya juga nggak muluk-muluk, cuman pengin bangun habit menulis aja.

Kalo mungkin suatu saat tulisan gue jadi lebih rapi, lebih enak dibaca, lebih terstruktur, itu mah udah bonus dan hasil dari konsistensi aja. Bahkan nulis postingan blog ini pun nggak gue rencanain, tiba-tiba nulis ah. Jadilah ini paragraf ke-lima.

Beberapa hari yang lalu juga gue posting foto di instagram, terus tiba-tiba kemaren gue bikin konten video yang sama sekali nggak direncanakan juga, dan langsung upload aja.

Mungkin karena ini.

Beberapa hari yang lalu, gue realize bahwa gue nggak menaruh ekspetasi apapun di semua konten yang gue buat, tulisan di "jurnal", foto dan video di instagram. Fokus gue cuman di bikin aja. Udah. Yang gue rasakan dari itu semua adalah ringan, beneran ringan banget, ketika gue lagi bikin apapun, rasanya udah ringan aja karena nggak ekspetasi itu kali ya, jadi nggak ada beban.

Untuk membangun habit, kalo mau nulis, nulis aja. Motret ya motret aja. Posting juga ya posting aja. Nggak ada tendensi harus gimana-gimana. 

Kesimpulannya adalah, kenapa 'kemarenan' gue nggak maju-maju (dalam hal yang kita bahas ini), adalah karena gue sendiri yang menaruh ekspetasi dan tendensi untuk gimana-gimana, sama satu lagi "TAKUT". Iya, takut dikomen ini, takut dikira anu, takut orang nggak suka. Itu, ternyata itu.

Oke, jadi kesimpulan dari kesimpulannya, gue mau pake kata Nike; JUST DO IT.

Tidak ada komentar

Terima kasih sudah membaca tulisannya. Silakan beri komentar yang sopan dan tidak mengandung SARA. Jangan lupa mampir lagi ke sini. Hatur nuhun